Fakta tentang Perayaan Natal
Assalamu'alaikum sobat. Masih liburan nih. Ketemu lagi bareng kita. Disini kita bakal lanjutkan pembahasan kemarin, tentang perayaan Natal. So, let's check it out:
Baca juga : Larangan perayaan natal
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Nabi Isa lahir disaat musim gugurnya buah kurma. Oleh karenanya, Nabi Isa lahir tidak tanggal 25 Desember (Musim Dingin) tapi sekitar bulan Maret (Musim Gugurnya Kurma)
Bahkan, dalam Bibel pun dikiaskan bahwasanya Isa AS. Lahir tidak di bulan Desember. Perhatikan Lukas 2:7-8:
2:8. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Dari Lukas diatas, terlihat jelas bahwa Isa AS. Lahir bukan di bulan Desember. Perhatikan ayat 8. "Gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak". Tidak lah mungkin jika itu adalah bulan Desember. Bulan Desember amat dingin pada malamnya (karena bulan itu musim dingin) sehingga para penggembala tidak mungkin tinggal di padang.
Kesimpulannya jika ada yang mengatakan Isa AS lahir di bulan Desember maka dia salah, dan apabila ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa merayakan Natal maka itu pun salah juga.
3. Toleransi berbangsa. Jelas statement ini salah. Kenapa? Ingat, toleransi bukan berarti mengikuti ritual mereka. Ingat Natal adalah perayaan kelahiran Yesus -- Meskipun Yesus tidak lahir pada waktu itu. Ketika kita merayakan suatu perayaan maka kita ikut kedalam perayaan tersebut. Dan ketika kita merayakan natal berarti kita mengikuti Natal tersebut.
4. Sekedar basa-basi. Hello! Di dalam Islam tidak ada yang namanya basa basi. Semua yang keluar dari lisan akan tercatat. Begitu juga ucapan memperingati Natal.
5. Tak memakai atribut Natal. Hei, Ingat. Ketika kita mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan seragam, kita tetap dihitung belajar bukan? Begitu juga dengan Natal. Ketika kita ikut merayakannya tanpa menggunakan atribut-atributnya, tetap saja terhitung sebagai merayakan Natal.
6. Menjaga kesatuan dan keamanan negara. Ini jelas statement yang sangat mudah dibantah. Jelaslah. Jika kita tidak melakukan sesuatu yang memecah persatuan maka kita sudah menjaga kesatuan dan keamanan negara. Ketika kita tidak melakukan aksi pengeboman ataupun aksi pemberontakan, jelas kita tetap menjaga kesatuan dan persatuan negara kita ini.
Sekian dari kami tentang bantahan diperbolehkannya perayaan Natal. Semoga Allah tetap menjaga keimanan kita. Aamiin...
O,iya. Kalau misalnya kalian punya hal lain yang perlu kami komentari silakan kirimkan ke komentar ya. Jangan lupa follow Instagram kita di @osissmpitnh
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baca juga : Larangan perayaan natal
Pembantahan Diperbolehkannya Merayakan Natal
Banyak orang yang berpendapat bahwa natal diperbolehkan. Berikut ini alasan mereka:
1. Tidak ada hadist yang melarang
2. Faktanya, nabi Isa pun merayakan Natal
3. Bentuk toleransi berbangsa
4. Hanya sebagai basa-basi dan menghiasi hari Natal
5. Tak memakai atribut natal
6. Menjaga kesatuan dan keamanan negara
6. Menjaga kesatuan dan keamanan negara
Namun sayang, semua pendapat itu dapat dibantahkan. Berikut penjelasannya:
1. Tidak ada hadist yang melarang. Secara langsung memang, tidak ada hadist yang melarang merayakan Natal. Namun, kita bisa mencermati hadist berikut:
من تشبه بقوم فهو منهم
Artinya : Barang siapa meniru suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut.
Dari hadits diatas, jelas disebutkan jika kita meniru kaum kafir (merayakan natal) maka kita ikut dalam kaum kafir tersebut.
Selain itu ada juga hadist yang mengatakan sebagai berikut:
إن الله قد أبدلكم بهما خيراً منهما: يوم الأضحى ويوم الفطر
Arti : Sesungguhnya Allah SWT telah menggantikan 2 hari yang lebih baik daripada 2 hari tersebut : Hari Idul Adha dan Idul Fitri
Dari hadits di atas sudah bisa diambil kesimpulan bahwa Allah SWT telah menggantikan hari Natal dengan hari raya Idul Fitri dan idul Adha yang mereka lebih baik ketimbang natal. Maka kita lebih disarankan untuk merayakan Hari Ied ketimbang Natal.
2. Nabi Isa merayakan Natal. Pernyataan itu tidak salah. Namun tidak benar sepenuhnya. Nabi Isa mengatakan, "Salam sejahtera untuk hari kelahiranku hari dimana aku dibangkitkan." Faktanya jika ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa merayakan Natal dia salah. Kenapa? Karena Nabi Isa lahir tidak pada bulan itu.
Faktanya dalam Al-Qur'an disebutkan seperti berikut:
Artinya : Barang siapa meniru suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut.
Dari hadits diatas, jelas disebutkan jika kita meniru kaum kafir (merayakan natal) maka kita ikut dalam kaum kafir tersebut.
Selain itu ada juga hadist yang mengatakan sebagai berikut:
إن الله قد أبدلكم بهما خيراً منهما: يوم الأضحى ويوم الفطر
Arti : Sesungguhnya Allah SWT telah menggantikan 2 hari yang lebih baik daripada 2 hari tersebut : Hari Idul Adha dan Idul Fitri
Dari hadits di atas sudah bisa diambil kesimpulan bahwa Allah SWT telah menggantikan hari Natal dengan hari raya Idul Fitri dan idul Adha yang mereka lebih baik ketimbang natal. Maka kita lebih disarankan untuk merayakan Hari Ied ketimbang Natal.
2. Nabi Isa merayakan Natal. Pernyataan itu tidak salah. Namun tidak benar sepenuhnya. Nabi Isa mengatakan, "Salam sejahtera untuk hari kelahiranku hari dimana aku dibangkitkan." Faktanya jika ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa merayakan Natal dia salah. Kenapa? Karena Nabi Isa lahir tidak pada bulan itu.
Faktanya dalam Al-Qur'an disebutkan seperti berikut:
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ٢٥
Arti: "dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu." (QS. Maryam : 25)Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Nabi Isa lahir disaat musim gugurnya buah kurma. Oleh karenanya, Nabi Isa lahir tidak tanggal 25 Desember (Musim Dingin) tapi sekitar bulan Maret (Musim Gugurnya Kurma)
Bahkan, dalam Bibel pun dikiaskan bahwasanya Isa AS. Lahir tidak di bulan Desember. Perhatikan Lukas 2:7-8:
2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
2:8. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Dari Lukas diatas, terlihat jelas bahwa Isa AS. Lahir bukan di bulan Desember. Perhatikan ayat 8. "Gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak". Tidak lah mungkin jika itu adalah bulan Desember. Bulan Desember amat dingin pada malamnya (karena bulan itu musim dingin) sehingga para penggembala tidak mungkin tinggal di padang.
Kesimpulannya jika ada yang mengatakan Isa AS lahir di bulan Desember maka dia salah, dan apabila ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa merayakan Natal maka itu pun salah juga.
3. Toleransi berbangsa. Jelas statement ini salah. Kenapa? Ingat, toleransi bukan berarti mengikuti ritual mereka. Ingat Natal adalah perayaan kelahiran Yesus -- Meskipun Yesus tidak lahir pada waktu itu. Ketika kita merayakan suatu perayaan maka kita ikut kedalam perayaan tersebut. Dan ketika kita merayakan natal berarti kita mengikuti Natal tersebut.
4. Sekedar basa-basi. Hello! Di dalam Islam tidak ada yang namanya basa basi. Semua yang keluar dari lisan akan tercatat. Begitu juga ucapan memperingati Natal.
5. Tak memakai atribut Natal. Hei, Ingat. Ketika kita mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan seragam, kita tetap dihitung belajar bukan? Begitu juga dengan Natal. Ketika kita ikut merayakannya tanpa menggunakan atribut-atributnya, tetap saja terhitung sebagai merayakan Natal.
6. Menjaga kesatuan dan keamanan negara. Ini jelas statement yang sangat mudah dibantah. Jelaslah. Jika kita tidak melakukan sesuatu yang memecah persatuan maka kita sudah menjaga kesatuan dan keamanan negara. Ketika kita tidak melakukan aksi pengeboman ataupun aksi pemberontakan, jelas kita tetap menjaga kesatuan dan persatuan negara kita ini.
Sekian dari kami tentang bantahan diperbolehkannya perayaan Natal. Semoga Allah tetap menjaga keimanan kita. Aamiin...
O,iya. Kalau misalnya kalian punya hal lain yang perlu kami komentari silakan kirimkan ke komentar ya. Jangan lupa follow Instagram kita di @osissmpitnh
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terimakasih telah membaca artikel kami kali ini. Jangan lupa subscribe, dan share ya... Tunggu postingan kami selanjutnya.
BalasHapus