Orang yang Menipu Allah

Assalamu'alaikum Sobat Gravo, Apa kabar liburannya? Semoga Baik-baik saja ya... Aamiin... Nah, perhatikan kedua ayat berikut ini:


ومن الناس من يقول آمنا بالله وباليوم الآخر وما هم بمؤمنين 


"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman" (Q.S. Al-Baqarah : 8).


يخادعون الله والذين آمنوا وما يخدعون إلا أنفسهم وما يشعرون 



"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar" (Q.S. Al-Baqarah : 9).





Kedua ayat di atas adalah ‘kritikan’ Allah Swt atas ucapan seseorang (di antara kaum muslim) yang mengaku beriman kepada-Nya, padahal tidak! Mereka sesungguhnya adalah orang-orang fasik, yang hendak menipu Allah dan kaum mukmin yang sesungguhnya (sebenar-benarnya mukmin)! Mereka sebenarnya menipu dirinya sendiri tanpa disadari oleh akalnya!


Mustahil Allah Azza wa Jalla dapat ditipu oleh makhluk-Nya! Allah Maha Mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati makhluk-Nya. Betapapun cakapnya seseorang dalam berbicara tentang kebenaran, jika di hatinya masih menyimpan keragu-raguan atas kebenaran ayat-ayat Allah, maka dia tidak dapat menyembunyikannya dari Allah! Lebih-lebih dari amal perbuatannya (yang tampak), dia tidak menunjukkan sebagaimana ucapannya! 



Keimanan seseorang tidak diukur dari pembicaraannya (baik lisan maupun tulisan), akan tetapi dari hatinya! Hati adalah suatu ‘wadah’ yang di dalamnya tersimpan nilai-nilai kebenaran! Hati orang-orang beriman bergemetar bila disebut asma Allah! Refleksi dari bergemetarnya hati adalah takut dan tunduk kepada Allah! Dia lah yang menanamkan dan menambah keimanan seseorang! Allah Swt telah berfirman di dalam Al-Qur’anul Karim surat Al-Anfaal ayat 2: 


إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا تليت عليهم آياته زادتهم إيمانا وعلى ربهم يتوكلون 


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal" (Q.S. Al-Anfaal : 2).


Ketundukan dan kepatuhan adalah ciri orang-orang beriman! Dalam ayat lain, Allah Swt menyebutkan demikian:

الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم والصابرين على ما أصابهم والمقيمي الصلاة ومما رزقناهم ينفقون 


"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka" (Q.S. Al-Hajj : 35). 



Dari dua ayat di atas, maka yang disebut orang-orang beriman itu adalah orang-orang yang bertawakal, tunduk dan patuh (mukhbitin, lihat ayat 34 surat Al-Hajj), gemetar hatinya, sabar bila diuji, mendirikan (bukan sekedar melaksanakan) solat dan yang mengeluarkan sebahagian rezeki yang telah diberikan oleh Allah Swt (zakat, infak dan sodaqah).


Sudah sangat jelas, bahwa orang yang mengaku beriman kepada Allah ternyata tidak cukup dilihat dari lahirnya, melainkan dari dalam jiwanya (hatinya). Allah Swt adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui yang goib dan yang tampak! Maka, karena itu, hanya Dia lah yang berhak memberkan penilaian kepada seseorang apakah dia beriman atau tidak beriman (yang merasa dirinya sudah beriman)!


Dari sini, kita dapat memetik pelajaran! Janganlah sekali-kali menipu Allah dalam hal keimanan. Kita hanyalah manusia yang ilmunya belum seberapa bila dibandingkan dengan keluasan ilmu-Nya. Kesombongan diri akan perkataan (baik lisan maupun tulisan) dapat mencelakakan dirinya sendiri. Allah Swt menegaskan, bahwa orang-orang yang mengaku beriman, padahal tidak, di dalam hatinya ada penyakit. Lalu Allah tambahkan penyakitnya. Naudzu billahi min dzalik.


في قلوبهم مرض فزادهم الله مرضا ولهم عذاب أليم بما كانوا يكذبون 


"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta" (Q.S. Al-Baqarah : 10).


Pilar utama manusia yang beriman kepada Allah bukan ditentukan oleh kepandaian ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu sesungguhnya merupakan ‘pijar’ yang dipancarkan dari cahaya-Nya! Karena itu, orang yang berpengetahuan karena ilmu yang dipelajarinya seharusnya menjadikan terang hatinya, tidak semata-mata akalnya. Kaum Yahudi adalah contoh yang ditegaskan di dalam Al-Qur’an sebagai kaum yang berpengetahuan tetapi tidak dapat menerangi hatinya. Gelap.


Kritikan Allah Swt terhadap orang-orang yang mengaku beriman disebabkan hatinya gelap, tidak terang laksana pelita yang memancarkan cahaya! Pengakuan atas keimanan diri bukan ditetapkan oleh kemampuan menguasai ilmu-ilmu keislaman, melainkan karena keridoan-Nya. Sedangkan keridoan Allah Swt tidak lahir dari dirinya sendiri, melainkan karena Dia (Allah) Yang Maha Mengetahui sangat Menyayanginya.


Jadi, kuncinya terletak pada rahmat-Nya, bukan pada pengetahuan makhluk-Nya! Rahmat atau kasih sayang Allah Swt tidak dapat dibandingkan dengan pengetahuan apapun! Dia lah Allah Yang dapat menghidupkan dan mematikan, mendudukkan ke derajat yang tinggi, menunjuki jalan yang lurus, meluaskan rezeki, memudahkan segala urusan, menyelamatkan dari marabahaya, memberi anugerah yang banyak, menambah keluasan ilmu yang penuh berkah, memampukan berbuat adil dan bijaksana, menjadikan dihormati dan disegani oleh kawan maupun lawan, memberi kemampuan memecahkan segala urusan manusia, mengurai persoalan yang tak sanggup ditangani oleh kecerdasan akal, menanamkan kemudahan dari berbagai persoalan yang dihadapi, menegakkan kebenaran, menciptakan daerah atau wilayah dipenuhi oleh orang-orang bertakwa, meniadakan derita dan nestapa, mengalahkan musuh-musuh yang nyata dari jiwa manusia dan lain-lain. 



Jadi Sobat Gravo, apakah kita termasuk orang yang menipu ALLAH??


Komentar

  1. Terimakasih telah membaca artikel kami kali ini. Jangan lupa subscribe, dan share ya... Tunggu postingan kami selanjutnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

PENGUMUMAN PENGURUS OSIS MASA BAKTI 2020/2021

Apa itu Gravorsa XIV???

Apa Itu Crossderation ?